Tuesday 26 January 2016

MENJEMPUT CINTA, Skenario Part 10

MENJEMPUT CINTA bagian sepuluh : Rasa itu Ada

CUT TO :

43. EXT. KAMPUS AMIKAM. KANTIN - SIANG
CINTA memenuhi panggilan BOYA di kantin. Mereka kini duduk di salah satu meja kantin.

BOYA
Hai Cin.. Sudah lama nunggu? Maaf ya, agak macet.

CINTA
Makasih sudah sudi datang. Hanya ingin bicara.

BOYA
Oke,.. Jangan serius begitu dong, bikin penasaran lho.

CINTA
Maaf, mulai sekarang kamu ga usah menghubungi dan menemuiku lagi. Dan soal tim dancing, sudah aku putuskan untuk tidak mengikutinya.

BOYA
(HERAN) Ada apa Cin? Ada yang salah denganku?

CINTA
Aku sudah memiliki pria lain.

BOYA
Owh ya,.. Siapa dia?

CINTA
Kamu tak perlu tahu.

BOYA
Enggak bisa Cin, aku harus tahu itu. Ini klise banget menurutku.

CINTA
(TERIAK) Sudah kubilang, jangan pernah menemuiku lagi.

CINTA beranjak dan menghilang dari pandangan BOYA. BOYA dibuat tidak mengerti dengan sikap CINTA.

CUT TO :

44. INT. RUMAH ANTON. KAMAR CINTA - MALAM
Dering ponsel membangunkan CINTA dari lamunannya. Dilihatnya nama BOYA dalam ponsel itu. Lalu ia letakkan lagi ponsel itu. Berulang-ulang kali berdering, CINTA pun mematikan ponselnya. Lalu keluar kamar.

CUT TO :

44. INT. RUMAH ANTON. KAMAR ANTON - MALAM
CINTA melewati kamar ANTON dan mendapatinya sedang konsentrasi di depan laptopnya. Ia ketuk pintu perlahan. ANTON menoleh, lalu senyum.

ANTON
Sudah tahu adat juga ya? Ada apakah nona?

CINTA memandangi ANTON sejenak dan termenung, teringat pesan MAMA ANTON kemarin.

ANTON
(CONTINUE) Hoi, kok bengong.

CINTA
Mau jus melon?

ANTON mengangguk pelan. CINTA meninggalkannya terbengong di depan laptop. ANTON heran dengan sikap CINTA. Tak lama jus kesukaannya itupun datang.

ANTON
(HERAN) Kamu pasti ada maunya? Atau dah bikin kesalahan?

CINTA menggelengkan kepala. Senyumnya membuat ANTON penasaran.

CINTA
Banyak kerjaan ya?

ANTON
(SENYUM) Heeh, iya. (TERIAK) Apa? Kamu mau meledek kan? Sudah semester tua, ga lulus-lus juga. Iya kan? Huuuh,..

CINTA
(SENYUM) Sini biar aku bantu ketik.

Mulut ANTON membentuk huruf O. Dia langsung memberikan kertas dan laptopnya dengan wajah gembira. Asisten pribadi pikirnya. Dia langsung menghempaskan badannya di kasur. Di tengah CINTA sedang sibuk megetik, berkali-kali ANTON memandangi CINTA dari belakangnya.

ANTON
(GUMAM) Ada apa gadis bawel ini. Kok tiba-tiba baik banget sama aku.

CINTA
Oke, sudah selesai.

Kedua tangan CINTA terangkat ke atas. Lalu menoleh pada ANTON.

CINTA
(CONTINUE) Ada lagi yang mau diketik?

ANTON geleng kepala. Masih keheranan dengan sikap CINTA.

ANTON
Bawel,.. Kamu kenapa?

Telapak ANTON menempel ke dahi CINTA. Lalu ditampar oleh CINTA.

CINTA
(SENYUM) Besok aku boleh main ke kampusmu ya?

CINTA meluncur keluar kamar. Lalu melongok di balik pintu.

CINTA
(CONTINUE) (TERIAK) Harus boleh,..

Hanya senyum CINTA yang terakhir dilihat ANTON. Menyisakan keheranan dalam diri ANTON.

CUT TO :

45. EXT. KAMPUS UJAK. HALAMAN KAMPUS - PAGI
Saat di kampus, teman-teman ANTON memandangi ANTON yang berjalan dengan CINTA sejak turun dari mobil. Mereka saling bertanya-tanya, siapa yang bersamanya. Mulai dari dikira gebetan baru hingga ada yang minta dicomblangi.

ANTON
Ntar kalo ada yang macam-macam, bilang aja, kalo kamu adikku. Urusannya dengan aku dulu. Oke,..

CINTA menganggukan kepala dan melempar senyum. CINTA jalan-jalan mengelilingi kampus dan mengamati kondisi kampus, lalu masuk ke ruang senat. Di daftar struktur pengurus, nama ANTON PRIAMBUDI terpampang paling atas sebagai KETUA SENAT MAHASISWA. Dia melihat-lihat foto-foto kegiatan senat dan beberapa piala piagam peghargaan di rak. Seorang mahasisiwi masuk dan menyapa CINTA. CINTA berkenalan dan mengatakan kalo ia adiknya ANTON. Mahasiswi itu memuji setinggi langit prestasi senat yang kini dipegang oleh ANTON sebagai ketuanya. Banyak piala penghargaan diraih, baik internal kampus sampai ke manca negara sebagai himpunan senat terbaik dalam menata keorganisasian kampus. Lalu mahasiswi itu menunjukkan hasil karya ANTON yang telah membuatkan tugu perdamaian di dekat stadion kampus. Sebelumnya, daerah itu selalu jadi ajang tawuran antar mahasiswa, mereka memperdebatkan masalah kebijakan, politik kampus hingga demokrasi di kampus. ANTONlah yang sangat berjasa membuat petisi perdamaian yang tertulis dalam tugu itu. Diam-diam CINTA semakin kagum dengan ANTON.

CUT TO :

46. EXT. TAMAN BERMAIN. HOME LAND - SIANG
Sepulang dari kampus, CINTA minta diajak ke tempat hiburan, ANTON mengiyakan. Sampai sore mereka bermain roler coaster, ayunan, dan lain-lain yang belum pernah CINTA rasakan sebelumnya. Saat sedang suka cita, ANTON mendapat telepon dari BOYA agar segera menuju RS. EVA masuk rumah sakit. CINTA sebenarnya kecewa, namun apa daya, EVA kini sedang dalam musibah. ANTON mengajak CINTA buru-buru ke RS.

bersambung ke bagian sebelas

No comments:

Post a Comment