Monday 25 January 2016

MENJEMPUT CINTA, Skenario Part 8

MENJEMPUT CINTA bagian delapan : Keresahan Mama

CUT TO :

37. INT. JALAN RAYA. MOBIL - MALAM
ANTON sibuk dengan kemudinya. CINTA berkali-kali melirik ANTON. Ada hal-hal yang ia tanyakan. Namun ANTON mengetahui gerak-gerik CINTA.

ANTON
Filmnya jelek?

CINTA
(KAGET) Ehm, enggak. Bagus bagus.

ANTON
Kecewa karena tadi menunggu lama?

CINTA terdiam sesaat.

CINTA
Boleh tanya tentang EVA?

ANTON
(HERAN) Tumben?

CINTA
Ga pa pa kan, lagian ia juga baik ma aku..?

ANTON
Yups, memang EVA itu nice girl. Baik dan menyenangkan di mataku. Aku kenal dia sejak di SMA. Pertemuan pertama yang sulit hilang dari ingatan.

CINTA diam dan mendengarkannya.

ANTON
(CONTINUE) Dia murid baru. Aku jadi ketua OSISnya, sekaligus ketua panitia Orientasi Murid Baru. Saat aktivitas baris berbaris ia anak baru yang paling sering melawan perintah. Akibatnya dia sering kena hukum oleh panitia. Ketika itu ia dipisah sendirian di belakang barisan. Jauh di belakang di tengah teriknya matahari. Lalu ia menangis keras, dan duduk ngesot di tengah jalan. Semua panitia ga bisa menenangkannya. Akhirnya aku dipanggil untuk menyelesaikannya. Panitia melanjutkan kegiatan baris-berbaris, sedangkan aku membujuk berkali-kali EVA waktu itu. Namun berkali-kali tidak berhasil, justru EVA menangis tambah keras. Aku bingung. Mau pake cara yang gimana. Mau mengubugi mama dan papanya, nanti malah salah paham. Akhirnya tak sengaja lewatlah penjual eskrim.

CINTA yang tadi mendengarkan seksama, kini menoleh ke arah ANTON.

ANTON
(CONTINUE) Aku belikan dia es krim. EVA langsung diam. Saat itulah, aku melihat EVA begitu manisnya mengulum eskrim yang aku berikan.

ANTON menoleh kearah CINTA. Dan tersenyum.

ANTON
(CONTINUE) Konyol ya. Anak SMA masih suka eskrim. Tapi begitulah ia. Ceria, lincah dan manis. Dan saat lulus kuliah, dia pun mengikuti saranku agar kuliah dan ambil jurusan yang sama denganku.

CINTA kembali melirik ANTON. Ia melihat senyuman bahagia di sudut wajah ANTON. Meski sebenarnya ia merasa kasihan. Sudah dua kali ia melihat EVA bersama BOYA.

CUT TO :

38. INT. RUMAH ANTON - SORE
Sore hari BOYA berkunjung ke rumah ANTON hendak bertemu CINTA. ANTON yang membukakan pintu.

ANTON
(HERAN) Tumben, ada perlu apa?

BOYA
CINTA ada?

ANTON
(BERBOHONG) Hehe, sorry lagi pergi belanja ma mama.

BOYA
(HERAN Tapi tadi ada suara mamamu.

Sebelum ANTON membuka pintu, MAMA ANTON berteriak menyuruh ANTON utnuk membukakan pintu.

ANTON
(BERBOHONG) Eh, enggak, CINTA pergi sama papa. Ga tau pergi kemana?

ANTON tersenyum. Gagang pintu masih di tangan kanannya. Seakan tidak mau mempersilakan masuk BOYA. Saat bersamaan justru CINTA lewat samping rumah membawa selang. Sore itu ia akan menyirami bunga di taman depan rumah. BOYA mengetahuinya. ANTON kaget, dan tersenyum.

ANTON
(CONTINUE) Ternyata belum berangkat to?

BOYA keluar teras dan menghampiri CINTA.

BOYA
Hei Cin..

CINTA menoleh, dan kaget ada BOYA sudah berada di sampingnya.

BOYA
Semangat sekali sore ini?

CINTA
Ehm, ga, Cuma nyiram bunga aja.

Di balik pintu suara ANTON menyela keduanya.

ANTON
(TERIAK) Cin, yang rata. Bunga di sono juga. Di sono juga.

ANTON menunjuk ke semua arah. CINTA cemberut. Dan senyum kecil dengan BOYA. Merasa tidak digubris, ANTON menuju ke belakang rumah dan mematikan kran. Berharap agar CINTA menghidupkannya lagi.

BOYA
Kamu ada waktu sore ini? Keluar yo..

CINTA
Kemana?

BOYA
Ya keluar aja, cari angin..

BOYA tersenyum manis. Sementara CINTA dikagetkan dengan selang air yang tidak bisa keluar. Dia menuju ke belakang hendak menghidupkannya lagi. Di situ ANTON sudah menunggu.

ANTON
Dia bicara apa?

CINTA
Ga ada?

ANTON
(GERAM) Huuh, jangan mau sama dia. Sudah aku bilang, dia itu playboy.

CINTA beranjak ke teras lagi. Tapi keran dimatikan ANTON lagi. Lalu CINTA kembali.

CINTA
(MARAH) Katanya suruh semua tanaman. Kok kamu matiin terus.

ANTON
(GERAM) Bukan begitu,.. Kamu pasti mau diajak keluar kan?

CINTA
(GERAM) Hmm, iya? Kenapa?

ANTON
(GERAM) Kamu mau?

CINTA
(GERAM) Iya.,..

ANTON
(TERIAK) Ya sudah, yang penting aku sudah memperingatkan kamu.

CINTA
(GERAM) Huuhh,..

CINTA kembali beranjak ke teras dan menemui BOYA. Dan setelah selesai menyiram tanaman, bersiap diri dan keluar dengan BOYA. Lalu berpamitan dengan MAMA ANTON.

CUT TO :

38. INT. RUMAH ANTON. DAPUR - SORE
ANTON menuju dapur hendak mengambil minaman di kulkas. Di situ MAMA ANTON sedang mencuci piring. Melihat kedatangan ANTON, dia terkejut.

MAMA ANTON
Lho katanya mau pergi dengan CINTA?

ANTON
Emang CINTA tadi bilang gitu ma?

MAMA ANTON
Enggak juga, Cuma mama kira perginya sama kamu..

ANTON
Biasa, anak muda. Tuh dia dapat gebetan baru.

MAMA ANTON
(KAGET) Lalu kenapa kamu diam saja?

ANTON
Sudah ma, sudah aku kasih tahu, dia tetap aja pergi.

MAMA ANTON
(MARAH) Lain kali, CINTA ga boleh pergi kemana-mana selain sama kamu. Ngerti?

ANTON
(HERAN) Lho, dia kan sudah dewasa ma. Biarkan dia berhubungan dengan orang yang ia sukai.

MAMA ANTON
(TERIAK) Pokoknya, jangan sampai ia pergi dengan pemuda lain. TITIK...

MAMA ANTON pergi meninggalkan ANTON dan menyambut PAPA ANTON yang baru aja datang dari kantor. ANTON melongo, dia heran dengan sikap mamanya.

bersambung ke bagian sembilan

No comments:

Post a Comment